Kebumen, news.universitasputrabangsa.ac.id. – Universitas Putra Bangsa (UPB) melaksanakan kegiatan deteksi penyakit tidak menular yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Univeristas Putra Bangsa ini dibagi menjadi 2 sesi, dimana sesi pertama dilaksanakan pada Selasa, 21 November 2023 dengan peserta yang merupakan mahasiswa UPB semester III dan VII. Sementara sesi kedua dilaksanakan pada Sabtu, 25 November 2023, dimana pesertanya merupakan mahasiswa semester I dan V di UPB.
Data di Indonesia menyatakan bahwa penyakit menular ke penyakit tidak menular polanya berubah utamanya itu diabetes, maka program pemerintah sekarang yaitu untuk mendeteksi dini penyakit dengan pemeriksaan gula darah. Di Kapubaten Kebumen cukup tinggi untuk penyakit tidak menular, yaitu hipertensi dan DM.
Kegaitan deteksi dini penyakit tidak menular dilaksanakan dalam rangka pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular. Perlu diketahui bahwa semua penduduk usia 15 tahun ke atas wajib untuk mendapatkan pelayanan pendeteksi dini. Dalam kegiatan pelayanannya ada pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk melihat apakah ada obsesitas atau tidak, pemeriksaan tekanan darah yang akan dikatakan normal apabila diatas 140/90. Jika lebih tinggi bisa mengurangi makanan asin.
Untuk lingkar perut laki-laki max 90 dan perempuan 80, jika sudah melebihi harus waspada dan olahraga teratur. Ada juga pemeriksaan gula darah, jika hasilnya melebihi normal yaitu lebih dari 200, maka harus diwaspadai juga, dan diharapkan untuk datang ke fasilitas kesehatan puskesmas atau dokter untuk cek lebih lanjut. Pentingnya deteksi dini ketika mengetahui jika ada yang harus ditangani harus lebih cepat untuk menangani.
Laili Nurmaeni, yang merupakan salah satu pengelola program Penyakit Tidak Menular dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen mengatakan bahwa kegaiatan ini biasa dilaksanakan di desa, tetapi didesa banyak warga yang bekerja, anak-anak sekolah, mahasiswa yang kuliah, sehingga jarang mengikuti kegiatan di desa. Sehingga masih banyak penduduk yang belum mendapatkan pelayanan tersebut. Data ini nantinya akan menjadi laporan ke Kementrian Kesehatan karena kegiatan ini bersifat wajib. Kegiatan ini juga merupakan upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen untuk mendekatkan diri lagi ke masyarakat atau institusi atau tempat bekerja.
Harapan Laili dari kegaitan ini, yaitu bisa melayani masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan ini.
“ Masyarakat bisa mengatur pola makan, membatasi konsumsi gula pasir sehari max. 5 sendok makan. Untuk garam sehari max. 1 sendok teh. Konsumsi minyak sehari max. 5 sendok makan. Selanjutnya olahraga seminggu alokasikan 150 menit untuk aktivitas fisik. Dan jangan lupa ada kesadaran bila ada kegiatan deteksi dini diikuti untuk mencegah risiko penyakit kedepannya.” Ujar Laili
Baca juga : Latgab MAPALA TRABAS x Pramuka BASADA